Thursday, October 8, 2009

Skenario Perang Indonesia - Malaysia


Panas dinginnya hubungan bertetangga antara Indonesia dengan Malaysia dimana penyebab virus demam itu bermuasal dari arogansi Malaysia yang merasa kastanya lebih tinggi dari Indonesia, lalu seenaknya melecehkan teritori NKRI, budaya NKRI, dan TKI mengharuskan setiap komponen bangsa ini mempersiapkan skenario terburuk untuk melawan arogansi tetangga sebelah itu. Beberapa skenario ganyang Malaysia sudah disiapkan melalui beberapa cara dan salah satunya adalah pre emptive strike menghajar teritori Malaysia melalui serangan dadakan yang tak terduga.

Berbagai unjuk rasa sampai sweeping yang dilakukan terhadap warga Malaysia setidaknya mencatat satu hal penting yaitu permusuhan di kalangan grass root masyarakat Indonesia dengan Malaysia sudah mencapai titik didih. Seandainya Pemerintah memencet tombol permulaan perang maka dalam waktu sekejap TNI melancarkan pre emptive strike dengan meluncurkan ratusan rudal yang sudah ready for use di Sarawak dan Sabah dan dalam waktu bersamaan dimulailah serangan amphibi menghancurkan Tawao sampai Kinabalu. TNI AL memiliki kekuatan 2 divisi Marinir dengan persenjataan lengkap dan pengalaman tempur yang jauh lebih baik dari TLDM baik dari sisi kuantitas dan kualitas. Sementara 1 pleton Taifib dan Jala Mengkara diluncurkan melalui kapal selam mini untuk hancurkan Scorpene yang sedang berlabuh di pangkalannya di Sabah lewat serangan tak terduga.

Serangan dan pendaratan pasukan amphibi akan diselesaikan dalam waktu 11 jam kemudian pasukan pendukung AD dan persenjataan berat lainnya diturunkan dari puluhan KRI LPD, LST dalam waktu 24 jam berikutnya. Dalam waktu bersamaan 1 Divisi AD dengan dukungan ratusan artileri, tank dan rudal yang sudah digelar di Kalimantan Barat memasuki Kuching dalam satu serangan kilat 13 jam. Karena sudah didahului oleh serangan rudal, maka pusat-pusat combatan dan komunikasi Malaysia menjadi lumpuh. Perairan Natuna sebelumnya juga sudah diblokade oleh 21 KRI untuk memutus logistik laut Semenanjung dan Borneo.

Lalu bagaimana dengan Sumatra, TNI di wilayah ini mengirim pasukan komando ke Semenanjung untuk menyusup dan lakukan sabotase mirip rembesan lasykar jihad. Selat Malaka dikawal oleh 34 KRI yang siap menyerang pantai Malaysia. Melalui penyusupan obyek-obyek vital di KL dihancurkan dan mengkondisikan TKI dan warga Indonesia yang ada di Malaysia untuk melakukan serangan sporadis, bom bunuh diri, intelijen, sabotase dan pembakaran sehingga menimbulkan kepanikan massif sekalian membalas apa yang telah dilakukan Noordin M Top selama ini. Model propaganda juga dilakukan dengan melakukan provokasi terhadap etnis China dan India untuk lakukan perlawanan terhadap diskriminasi etnis yang terjadi selama ini dan mempersiapkan Anwar Ibrahim merebut kekuasaan dan mengganti bentuk kerajaan menjadi republik Malaysia.

Pada hari yang sama 3 brigade Marinir dari Medan dan Aceh lakukan serangan dadakan ke Penang untuk memecah konsentrasi TDM berperang menuju front yang mana. Karena kebingungan menghadapi 4 front pertempuran sekaligus (Sabah, Sarawak, Natuna dan Penang) membuat TDM kebingungan, panik dan tidak mampu lakukan konsolidasi karena telah terjadi kerusuhan rasial di Semenanjung, Serawak dan Sabah. Sementara dari Riau ratusan kapal nelayan yang berisi pasukan para militer Indonesia dan sukarelawan merembes dan mendarat secara besar-besaran lalu lakukan sabotase, pembakaran dan mengajak warga Indonesia yang ada di Johor untuk lakukan apa saja untuk membuat huru-hara horizontal sehingga menimbulkan perkelahian massal dan ketakutan yang luar biasa bagi warga Malaysia.

Lalu dimana posisi TNI AU. Dengan kekuatan 94 pesawat tempur ( Sukhoi, F16, F5E, Hawk, Bronco) TNI AU tidak melakukan serangan udara ke wilayah Malaysia karena serangan pre emptive sudah dilakukan melalui rudal-rudal berjarak jangkau 300 km dan mampu melumpuhkan pusat-pusat militer dan komunikasi Malaysia. Meskipun begitu TNI AU bersiap untuk dog fight dengan TUDM dengan taktik biarkan lawan masuk ke wilayah NKRI baru digebuk dan dihancurkan. Wilayah Indonesia yang luas ini membuat TUDM tak fokus mau lakukan serangan udara ke area mana apalagi seluruh pangkalan udara di Sarawak dan Sabah telah dihancurkan rudal-rudal Lapan yang menggetarkan itu.

Serangan langsung ke wilayah teritori Malaysia diskenariokan hanya berlangsung 7 hari karena Indonesia tidak berambisi ekspansi teritorial. Setelah melewati waktu itu seluruh PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) TNI ditarik mundur setelah pengkondisian di dalam negeri Malaysia berjalan mulus yaitu menimbulkan konflik horizontal diantara sesama penduduk Malaysia kemudian mendukung Anwar Ibrahim menjadi presiden Malaysia setelah bentuk kerajaan diganti menjadi republik dan mempercepat pembentukan negara Sabah dan Sarawak di Kalimantan.

Berikut disampaikan peta kekuatan TNI dan cadangan nasional yang dimiliki NKRI, sebuah kekuatan yang tak mampu ditandingi Malaysia, apalagi kalau bicara kekuatan nasionalisme dan heroik yang dimiliki bangsa ini.

Kekuatan TNI / Hankam


TNI AD

Jumlah

Keterangan

1

Pasukan Tempur

236000

Kopassus, Raiders

2

Tank

2100


3

Panser

2650


4

Artileri / Roket

3150


5

Rudal

765

Lapan

6

Heli Tempur

65

Mi35, Mi17, Bell






TNI AL

Jumlah

Keterangan

1

Pasukan Tempur

95000

Marinir 2 divisi

2

KRI

165

Fregat, Korvet, LPD, LST, FPB

3

Kapal Selam

2


4

KAL

215


5

Tank Amphibi

450


6

Panser Amphibi

515


7

Roket

760

RM Grad

8

Rudal

1550

QW3, Lapan

9

Pesawat Udara / Heli

145







TNI AU

Jumlah

Keterangan

1

Pasukan Tempur

46000

Paskhas

2

Pesawat tempur

94

Sukhoi, F16, F5E, Hawk, Bronco

3

Pesawat Intai

25

Boeing, CN 235

4

Pesawat Angkut

57

Hercules, CN 235

5

Rudal

1760


6

Artileri Hanud

1210







Pasukan Cadangan

Jumlah

Keterangan

1

Pertahanan Sipil, Para Militer

5500000

Laskar Nasionalis, Hansip,Menwa, Banser

2

Wamil

24000000

Cadangan Nasional

Nah sekarang dengan skenario perang ini mampukah Malaysia menandingi kekuatan NKRI yang jauh lebih besar dari kekuatan yang dimiliknya, terutama kekuatan nasionalisme dan heroik yang dimiliki seluruh anak bangsa. Pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan ini adalah agar jiran sebelah itu mampu memberikan nuansa bertetangga yang baik, tidak arogan, tidak melecehkan tetangga, saling menghormati dan toleransi. Jangan sampai kondisi terburuk itu yang terjadi, jangan bangunkan macan yang sedang tidur, jangan buat harga diri bangsa Indonesia menjadi macan yang terluka. Kalau itu yang terjadi, siap-siaplah menjadi almarhum kerajaan Malaysia.

Soekarno said : Berikan Saya 1 Pemuda Indonesia, Maka akan saya Ratakan Tanah Malaysia!Ganyang Malaysia!

Ref : Kompasiana

Analisis Alutsista: Percaya Diri dengan Kemampuan Pengawal NKRI


Masih ingatkah para bloger mania dengan insiden penguncian Sukhoi TNI AU di Makassar beberapa waktu lalu, atau pertarungan elektronik 2 F16 TNI AU dengan 5 F-18 Hornet AS di Bawean tahun 2003, atau penyergapan oleh 2F5E TNI AU terhadap 4 F18 Hornet Australia di atas P Rote NTT tahun 1998. Kalau boleh disimpulkan makna dari semuanya adalah ingin menguji kemampuan TNI AU yang selalu dianggap anak bawang oleh negara tetangga. Benarkah demikian, tidak juga, dan selama ini kita selalu terbawa opini bahwa TNI kita lemah, letoy, impoten. Padahal sejatinya TNI adalah tentara terkuat di Asean baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, bahkan untuk tingkat dunia TNI adalah tentara terkuat no 14. (lihat http://www.globalfirepower.com).

Kasus terpanas paling akhir adalah wilayah konsesi Ambalat Kalimantan Timur dengan provokasi yang dilakukan kapal perang Malaysia berkali-kali. Kawasan ini sudah dijaga ketat oleh 7 KRI dan penempatan 1 batalyon marinir di Nunukan dan Sebatik. Mengapa Malingsia (sebutan untuk jiran yang congkak dan bermental maling) meremehkan kemampuan TNI, ya karena mereka sudah merasa lebih kuat, katanya. Padahal TDM (Tentera Diraja Malaysia) itu mirip pepatah: katak hendak jadi lembu atau air beriak tanda tak dalam atau anjing menggonggong tanda tak menggigit.

Daftar Budaya Indonesia yang diklaim ( Malaysia )

Negara tetangga yang biasa dikenal dengan Negara serumpun kembali berulah dengan melakukan klaim terhadap kebudayaan kita lagi. Kali ini yg menjadi sasaran adalah tari pendet asal Bali dan Pulau Jemur yang berada di riau. Mereka menggunakannya untuk iklan pariwisata malaysia. Setelah mereka “mengirim” teroris ke Indonesia , sekarang mereka mau “mencuri” kebudayaan Indonesia. Mereka cukup jelih memanfaatkan keadaan dan kesempatan yang dimana masyarakat Indonesia Mayoritas kurang memperhatikan kebudayaannya sendiri. Situasi dimana rakyat Indonesia lebih bangga jika menggunakan yg berbau luar dan asing. kebudayaan2 tersebut sudah jarang dan hampir punah mungkin dari bumi pertiwi, dikarenakan hanya sedikit orang yang tetap berusaha melestarikannya. Saya masih ingat, ketika kecil kita sering bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor,enggrang dan permainan lainnya. Tapi sekarang, anak-anak lebih suka bermain Play Station, bermain ke Time Zone, nonton TV yang kurang bermutu. Media televisi, juga dengan latahnya mengikuti trend ini. Praktis, mungkin hanya TVRI yangg cukup konsisten menayangkan acara budaya2 Indonesia, disamping Telivisi” Swasta Lainya. Dan itupun memiliki konsumen/pemirsa yg cukup sedikit.

Ini menjadi cambuk bagi kita Bangsa Indonesia terutama Pemuda Indonesia untuk berkaca dan instropeksi, disamping memang ulah negara tetangga yang cukup kelewat batas ( Seperti Adik yang baru beranjak dewasa dan mulai berani menyinggung ketenangan kakanya ). Ada puluhan budaya yg telah diklaim oleh negara sebelah. Dan berikut ini daftarnya :

1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

Bagaimana Sikap kita sebagai Bangsa Indonesia, sikap kita pemuda Indonesia dan para pemimpin yang harus lebih tegas menindaklanjuti kasus tersebut ?

Ref : Budaya indonesia



Sunday, October 4, 2009

END USER COMPUTING


END USER COMPUTING

End User Computing atau yang biasa kita kenal dengan EUC adalah suatu pengembangan sistem berbasis komputer oleh pengguna computer (User). EUC berkembang karena meningkatnya pengetahuan tentang computer, Penggunaan jasa informasi, perangkat keras yang relative terjangkau dan perangkat lunak jadi. Dalam EUC seorang User dapat mengembangkan perangkat lunak untuk mencari dan mendapatkan informasi serta mengembangan informasi dan aplikasi yang diperolehnya.

Sebagian besar aplikasi EUC telah dibatasi oleh system pendukung keputusan (decission support systems atau biasa dikenal DSS) yang cukup mudah di operasikan dan memenuhi kebutuhan setiap orang dalam penggunaan virtual office. Kemudian adalah tanggung jawab dari spesialis informasi dalam mengembangkan :

1. DSS yang rumit.

2. Sistem berbasis pengetahuan.

3. Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

4. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM).

5. Aplikasi kantor virtual yang memenuhi kebutuhan organisasi.

Perkembangan End User Computing (EUC) didorong karena faktor-faktor dibawah, yaitu:

1. Adanya perangkat lunak jadi.

2. Harga Software yang cukup terjangkau.

3. Banyaknya yang membutuhkan jasa informasi.

4. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer secara global.

Manfaat EUC :

1. Beban kerja dapat dialihkan.

Para spesialis dapat mengalihkan pengembangan sistem ke area pemakai sehingga mereka dapat lebih focus pada system dalam lingkup organisasi dan kompleks.

2. Kesenjangan komunikasi.

Banyak kendala yang terjadi dalam komunikasi antar user dan spesialisasi informasi telah mengganggu perkembangan sistem sejak awal teknologi komputer. Banyak user yang tidak mengerti tentang teknologi komputer, sedangkan spesialis adalah seseorang yang ahli dalam bidang teknologi komputer. Sekarang, dengan membiarkan user mengembangkan aplikasi sesuai keinginan mereka, maka kesenjangan komunikasi dapat teratasi.

Keutungan dari EUC

Perusahaan dan user bisa mendapatkan keuntungan dari EUC, yaitu:

1. Dengan memindahkan beberapa muatan kerja dari bagian pelayanan informasi ke bagian end user. Hal ini dapat mengurangi penumpukkan tugas pada bagian pelayanan informasi dan mereka dapat memiliki waktu untuk memelihara system yang telah ada.

2. Tingkat keterampilan end user meningkat dalam pengoperasian komputer.

Kekurangan EUC

1. Sistem yang kurang maksimal pada sasarannya.

Maksudnya adalah user yang menggunakan dan mengembangkan aplikasi tanpa mengerti benar arah dan tujuan dari aplikasi yang dikembangkannya.

2. Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.

Minimnya pengetahuan dasar user tentang bentuk umum atau standarisasi rancangan dan tahap-tahap dokumentasi aplikasi membuat user membuat rancangan dan dokumentasi yang sebisanya.

3. Peggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien.

Sumber daya informasi yang diterima user tidak dapat dimanfaatkan dengan sempurna.

4. Hilangnya integrasi data.

Kesalahan user dalam memasukkan data akan membuat user lain menerima data yang tidak akurat bahkan kesalahan.

5. Hilangnya keamanan.

User tidak memiliki pengamanan atas suatu kerjaan yang di buat, sehingga seseorang dapat dengan mudahnya melihat dan menyalin pekerjaan yang telah dibuat.

Selama tahun-tahun terakhir ini ,banyak user yang telah berinisiatif untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri daripada bergantung kepada para specialist informasi. Namun user dapat menggunakan para specialist informasi sebagai konsultan atau IT Consultan.